About ayat alkitab tentang berjuang
About ayat alkitab tentang berjuang
Blog Article
Refleksi: Paulus menguraikan sebuah proses ilahi di mana penderitaan bukanlah sesuatu yang sia-sia, melainkan sebuah sarana menuju kedewasaan rohani. Perkembangan dari penderitaan menuju pengharapan ini didukung oleh pengalaman akan kasih Allah melalui Roh Kudus.
Dalam menghadapi ujian yang begitu berat, Husein tidak hanya menunjukkan kesabaran yang luar biasa, tetapi juga keberanian dan kesungguhan dalam mempertahankan kebenaran dan prinsip-prinsip Islam.
Dengan bersyukur dan mengarahkan diri kita menuju Tuhan, kita akan menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat mencapai tujuan hidup kita dengan baik.
This Site is dewa pencipta alam semesta employing a stability service to protect itself from online attacks. The motion you just carried out activated the security Alternative. there are lots of steps which could cause this block like distributing a specific term or phrase, a SQL command or malformed knowledge.
Tetapi jawab Yoas kepada semua orang yang mengerumuninya itu: "Kamu mau berjuang membela d Baal? Atau kamu mau menolong dia? Siapa yang berjuang membela Baal akan dihukum mati sebelum pagi. Jika Baal itu allah, biarlah ia berjuang membela dirinya sendiri, setelah mezbahnya dirobohkan orang."
Refleksi: Paulus menutup suratnya kepada jemaat di Efesus dengan sebuah panggilan untuk mendapatkan kekuatan ilahi.
Refleksi: Mazmur ini dimulai dengan sebuah pertanyaan tentang pengharapan dan menjawabnya dengan pernyataan iman. Mazmur ini mengingatkan kita bahwa pertolongan kita berasal dari Tuhan, Sang Pencipta, yang menunjukkan bahwa tidak ada masalah yang terlalu besar untuk Dia tangani.
"Agar kita tidak berkecil hati. Meskipun diri lahiriah kita sedang merosot, namun diri batiniah kita sedang diperbaharui dari hari ke hari. Karena penderitaan yang ringan dan sesaat ini sedang mempersiapkan bagi kita kemuliaan yang kekal yang tidak dapat dibandingkan."
Refleksi: Dalam paradoks ini, kita belajar bahwa dengan mengakui kerentanan kita, kita benar-benar mengalami kekuatan dan kasih karunia Tuhan, mengubah pergumulan kita menjadi sumber kekuatan ilahi.
Semakin kita mendengarkan firman Tuhan, iman kita bertumbuh, rohani kita semakin kuat, pengharapan kita semakin teguh di dalam Tuhan, dan kita semakin mengerti cara dan karya Allah bagi keselamatan kita.
“Lalu Yosua memberi perintah kepada pengatur-pengatur pasukan bangsa itu, katanya:"Jalanilah seluruh perkemahan dan perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sediakanlah bekalmu, sebab dalam tiga hari kamu akan menyeberangi sungai Yordan ini untuk pergi menduduki negeri yang akan diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diduduki."” – Yosua 1: 10-11
وَالَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰۤىِٕرَ الْاِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَاِذَا مَا غَضِبُوْا هُمْ يَغْفِرُوْنَ ۚ
Hal ini membuat pengikut Muawiyah merasa tidak puas dan Hasan dengan sukarela kemudian mundur dari jabatan khalifah.
Allah telah mengajarkan keseimbangan dalam menjalani kehidupan. Allah memberi kesempatan kepada manusia untuk mencari rezeki di siang hari, dan pada...
Report this page